Rabu, 27 Maret 2019
KISAH TELADAN LUKMAUL HAKIM
Kisah Luqman dan Anaknya yang Terangkum Indah Dalam Al-Qur’an
Sofia Fitriani 185w | Trending
Siapa umat Islam yang tak tahu seorang pria bernama Luqman? Pastinya semua umat Islam tahu. Ya, Luqman adalah seorang pria yang namanya diabadikan Allah dalam Al-Qur’an. Tepatnya dalam surat ke 31, Surat Luqman. Dalam surat tersebut, tepatnya pada ayat 12 sampai 19, terdapat beberapa nasehat Luqman kepada anaknya. Dan nasehat tersebut, adalah nasehat-nasehat indah yang harusnya kita sebagai umat Islam, perlu meneladaninya.
Nasehat di dalam surat Al-Hakim [ImageSource]Banyak ulama yang meriwayatkan tentang dirinya. Ada beberapa ulama yang mengatakan dia seorang nabi (namun bukan rasul), sehingga memanggilnya dengan Luqman AS (‘alaihissalam). Namun ada juga yang mengatakan bahwa Luqman adalah seorang penggembala biasa, yang Allah karuniakan kepadanya akhlaq dan kebaikan hati sehingga namanya harum dalam Al-Qur’an. Pendapat yang paling banyak diterima adalah yang kedua, yaitu Luqman adalah seorang manusia biasa, bukan nabi atau rasul, namun memiliki hati dan akhlaq yang baik.
Diriwayatkan, Luqman adalah seorang penggembala yang hidup selama 1000 tahun. Sehingga konon dia masih menjumpai masa di mana Nabi Daud AS berkuasa. Luqman sendiri diriwayatkan masih sedarah dengan Nabi Ayub AS dari keturunan Nabi Ibrahim AS. Wallahu’alam bisshawab. Siapapun Luqman, kita percaya bahwa ketika Allah harumkan nama dan nasehatnya dalam Al-Qur’an, maka dia adalah seorang alim yang akhlaqnya sungguh baik luar biasa.
Kisah Luqman Al Hakim [ImageSource]Suatu hari, Luqman beserta anak lelakinya dalam perjalanan menuju ke Kota. Luqman menaiki keledainya, sedang si Anak berjalan di sebelahnya. Orang-orang memperbincangkannya, bagaimana bisa seorang Ayah tega naik keledai sementara Anaknya dibiarkan berjalan. Lalu setelah mendengarnya, Luqman turun dan menaikkan Anaknya ke keledai sedangkan dia berjalan di sebelahnya.
Namun orang-orang yang melihat kembali memperbincangkan mereka, bagaimana bisa seorang Anak tega membiarkan Ayahnya yang telah renta berjalan sedangkan dia naik keledainya. Lalu setelah mendengarnya, Luqman ikut naik ke atas keledai bersama Anaknya. Namun lagi-lagi orang memperbincangkan mereka.
Orang-orang berkata, bagaimana bisa ada Ayah dan Anak yang tega menaiki keledai kecil sekaligus, kasihan sekali keledainya. Luqman yang mendengar perbincangan tersebut lalu mengajak Anaknya turun dan mereka berjalan di sebelah keledainya. Namun lagi-lagi orang kembali memperbincangkan mereka. Bagaimana ada dua orang Ayah dan Anak bodoh yang berjalan kaki begitu saja sedangkan mereka memiliki keledai yang bisa dinaiki. Luqman kemudian diam saja sampai di kota.
Sesampainya di kota, Luqman mendudukkan Anak lelakinya dan memberinya nasehat. Bahwasanya, apapun perkataan manusia adalah perkataan semata. Kita tak perlu memusingkan apa perkataan mereka, karena kebenaran hanyalah milik Allah semata. Selanjutnya, inilah beberapa nasehat luar biasa Luqman kepada Anaknya yang Allah rangkum dalam Surat Luqman ayat 12-19:
1. Jangan Mempersekutukan Allah (QS. Luqman:13)
Disebutkan bahwa dalam ayat tersebut, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada Anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai, Anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) merupakan suatu kedzaliman yang besar.”.
Jangan Mempersekutukan Allah [ImageSource]Dan kita semua umat Islam tahu, bahwa salah satu dosa yang tak terampuni oleh Allah adalah syirik, atau mempersekutukan Allah dengan selainNya, entah sekecil atau sebesar apapun itu tindakannya. Maka kita haruslah berhati-hati pada perkataan atau perbuatan kita yang bisa saja mengarah pada syirik.
2. Berbuatlah Baik Pada Orangtua (QS. Luqman:14)
Disebutkan dalam ayat tersebut, “Dan Kami perintahkan kepada umat manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepadaKu lah kembalimu.”.
Berbuatlah Baik Pada Orangtua [ImageSource]Luqman menasehati Anaknya sesuai perintah Allah untuk berbuat baik dan berbakti kepada orangtua, karena benar bahwa keridhoan Allah ada pada ridho orangtua. Orangtua adalah mereka yang jasanya tak pernah mampu kita balas sampai kapanpun, bahkan sampai kita mati sekalipun.
3. Allah Maha Melihat (QS. Luqman : 16)
Dalam ayat tersebut dijelaskan, “(Luqman berkata): Wahai Anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”.
Allah Maha Melihat [ImageSource]Nasehat Luqman tersebut sungguh menampar, karena masih banyak di antara kita yang seenaknya dalam menjalani hidup, padahal kita tahu bahwa Allah Maha Tahu. Allah selalu mengawasi kita, kemanapun kita pergi bahkan bersembunyi sekalipun, dan Allah tahu apa yang kita kerjakan secara terang-terangan atau bahkan sekedar baru kita niatkan saja.
4. Dirikan Shalat dan Menyeru Pada Kebaikan (QS. Luqman : 17)
Dalam ayat tersebut dijelaskan, “Hai Anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”.
Dirikan Shalat dan Menyeru Pada Kebaikan [ImageSource]Seperti nasehat Luqman, bahwa Allah menciptakan manusia dengan kewajiban beribadah kepadaNya, serta menyeru manusia kepada kebaikan. Sehingga benar jika dikatakan bahwa shalat adalah tiang agama. Maka jika tiangnya roboh dengan kata lain shalatnya tidak ditegakkan, maka bisa dipastikan agama atau imannya telah roboh, dan dia tak akan mampu menyeru pada kebaikan. Sehingga itu adalah sebuah dosa besar yang tak terampuni.
5. Janganlah Sombong (QS. Luqman : 19)
Dalam ayat tersebut dijelaskan, “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkan lah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.”.
Janganlah Sombong [ImageSource]Dari nasehat Luqman tersebut, kita bisa mengambil hikmah, bahwa Allah sangat membenci orang yang sombong. Di mana orang-orang yang sombong biasanya diciri-khaskan dengan cara berjalan mereka yang terlihat angkuh lagi pongah, dengan kepala mengangkat serta dengan cara berbicara yang tinggi, baik perkataan maupun nada suara. Sehingga bisa disejajarkan bahwa orang yang sombong itu sangat buruk karena diumpamakan dengan seekor hewan (keledai).
Itulah kisah tentang Luqman dan Anaknya yang terangkum sangat indah dalam QS. Luqman. Di mana dalam Surat tersebut juga terdapat 5 nasehat besar yang harus diteladani oleh semua anak manusia, tentunya umat Islam. Karena nasehat-nasehat tersebut bukan sembarangan dalam periwayatannya, namun langsung diriwayatkan oleh Allah SWT lewat kalamNya, Al-Qur’an. (sof)
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Meneladani Luqman al Hakim , Bab 10 Pertemuan ke 14, Sub Tema 1 hari Selasa Untuk Kelas: 5 A, B, C, D, E, F. Kisah Luqman al Hakim ...
-
Akhlak Terpuji 2, Bab 9 Pertemuan ke 12, Sub Tema 1,2 dan 3 hari Rabu Untuk Kelas: 6 E dan F. Melestarikan Lingkungan Cara Menyayangi...
-
Mengenal Rasul-Rasul Allah Swt, Bab 7 Pertemuan ke 5, Sub Tema 2 hari Selasa Untuk Kelas: 5 A, B, C, D, E, F. Rasul Ulul Azmi ...