Selasa, 23 Juli 2019

MENGAJI SURAT AL KAFIRUN A.Pengertian. Surah Al-Kafirun (bahasa Arab:الكافرون) adalah surah ke-109 dalam al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 6 ayat dan termasuk surat Makkiyah. Nama Al Kaafiruun (orang-orang kafir) diambil dari kata yang muncul pada ayat pertama surat ini. Pokok isi surat ini adalah tidak diijinkannya kompromi dalam bentuk mencampuradukkan ajaran agama.Pada masa penyebaran Islam di Mekkah, kaum Quraisy yang menentang Rasulullah SAW tak henti-hentinya mencari cara untuk menghentikan ancaman Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka. Pada salah satu upaya tersebut mereka berusaha mengajukan proposal kompromi kepada Rasulullah SAW dimana mereka menawarkan: jika Rasulullah mau memuja Tuhan mereka, maka merekapun akan memuja Tuhan sebagaimana konsep Islam. Kemudian surat ini diturunkan untuk mejawab hal itu. قل يايهااكفرون لا اعبدماىعبدون ولاانتم عبدون مااعبد ولااناعابدماعبدتم ولاانتم عبدون مااعبد لكمدينكم ولي دين Artinya: Katakanl (Muhammad) “Wahai orang-orang kafir! (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) Dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (6) (Al Kafiruun: 1-6) B. Tafsir ayat Setelah membaca Surat Al-Kafirun di atas, anda harus mengetahui apa saja isi kandungan dari Q.S. Surat Al-Kafirun. 1. Pada ayat 1-3 yang artinya Katakanlah: "Hai orang-orang-kafir, Aku tidak akan menyembah yang kamu sembah, Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Yang maksudnya Allah SWT. menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW beserta orang-orang mukmin tidak menyembah berhala yang disembah oleh masyarakat kaum Quraisy. Dan Nabi Muhammad SAW bersama orang-orang mukmin hanya menyembah Allah SWT. Yang Maha Esa dan Maha Kuasa berhala-berhala yang mereka sembah tidak dapat memberikan manfaat atau madharat kepada penyembahnya dan hanyalah menyembah Allah SWT. Tuhan yang tidak bersekutu, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan sebaiknya orang-orang kafir Quraisy penyembah berhala dan dewa-dewa yang mereka anggap penolong, penyembah dewa yang mereka sangka berdiam pada pohon-pohon besar pada berhala yang mereka buat atau tempat-tempat lain. Orang-Orang Quraisy itu bukan penyembah Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa bagi seluruh alam. 2. Pada ayat 4 yang artinya: "Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah", yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad bersama orang-orang mukmin tidak pernah menyembah berhala yang disembah oleh orang-orang kafir. Dan tidak akan menjadi penyembah berhala dan patung. 3. 3. Pada ayat 5 yang artinya: "Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah." berisi tentang orang-orang kafir Quraisy menawarkan kerja sama dengan Nabi Muhammad SAW. dalam menyembah Tuhan orang-orang kafir Quraisy. Oleh karena-nya Allah SWT. mewahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. tentang keadaan orang-orang kafir Quraisy yang sebenarnya. 4. Pada ayat 6 yang artinya:"Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". Didalam ayat 6 ini ditegaskan bahwa jangan mencoba-coba mempengaruhi Nabi Muhammad SAW dan orang-orang mukmin. Untukmu, ikutlah ajaranmu yang mempersekutukan Tuhan. Sedangkan untukku, bahwa itu akan mengikuti agamaku yang mengajarkan iman tauhid. C. Isi Kandungan 1)Kebebasan dalam menganut agama dan mengamalkan ajarannya 2)Tidak boleh memaksakan agama kepada orang lain 3)Anjuran untuk bertoleransi dengan saling menghargai penganut agama lain. D. Sikap atau Perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari: 1)Menolak ajakan orang orang kafir untuk tukar menukar peribadatan dan keimanan 2)Orang Islam harus meyakini kebenaran agama Islam

Haji dan umroh