Pelajaran Akidah Akhlak, Bab 1 Pertemuan ke 2, Sub Tema 2 hari Rabu
kelas 6 E, F.
Mengucapkan kalimat استغفر الله العظىم
Tujuan Pembelajaran: - siswa terbiasa mengucapkan kalimat tayyibah استغفر الله العظىم dalam kehidupan sehari-hari.
السلام علىكم ورحمة الله وبركاته
Selamat pagi anak-anak ........
apa kabar?
semoga kita semua dalam keadaan sehat dan siap belajar kembali, aamiin ......
Pada hari ini kita akan meneruskan belajar kalimat tayyibah. Kalau pada minggu yang lalu anak2 sudah mengetahui makna kalimat tayyibah, maka hari ini tujuan pembelajaran kita adalah terbiasa mengucapkan kalimat taiyyibah dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum memulai belajar bacalah basmalah dan doa terlebih dahulu supaya ilmu yang kita peroleh menjadi berkah.
Coba simak dan perhatikan video berikut ini:
Setelah menyaksikan video diatas ambilah bukumu lalu tulis yang penting saja dari kisah di video. Amalkanlah kalimat istigfar ini dalam kehidupan sehari-hari. Jadikanlah kalimat istigfar ini sebagai amalan harian yang harus dibaca setiap hari minimal setelah selesai shalat lima waktu.
TUGAS:
- Amalkan istigfar minimal setiap selesai shalat lima waktu.
- Jika ada pertanyaan bisa kirim ke Nmr WA 082183612311 (bp Nurdin)
Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Bab 1 Pertemuan ke 2, Sub Tema 2 hari Selasa
kelas 5 A, B, C, D, E, F.
Menghafal Surat at-Tiin dan artinya
Tujuan Pembelajaran: - siswa dapat menghafal surat at Tiin beserta artinya denan benar.
السلام علىكم ورحمة الله وبركاته
Selamat pagi anak-anak ........
apa kabar?
semoga kita semua dalam keadaan sehat dan siap belajar kembali, aamiin ......
Pada hari ini kita akan meneruskan belajar surat at Tiin. Kalau pada minggu yang lalu anak2 diminta untuk membaca maka hari ini tujuan pembelajaran kita adalah menghafal surat at Tiin beserta artinya dengan benar. Sebelum memulai belajar bacalah basmalah dan doa terlebih dahulu supaya ilmu yang kita peroleh menjadi berkah.
Coba simak dan perhatikan video berikut ini:
Setelah menyaksikan video diatas ambilah al Qur'an mu lalu buka dan hafalkan, perhatikan makhrojnya, panjang pendeknya jangan sampai salah. Setelah dihafal berulang ulang sampai lancar dan benar baru mintalah bantuan orang tua atau kakakmu untuk menyimak hafalanmu. Setelah merasa yakin lancar hafalannya videokan ya, bapak pingin melihat siapa diantara anak-anak yang sudah lancar menghafal surat at Tiin beserta artinya. Bagi yang belum lancar hafalanya diulang ulang terus ya supaya lancar.
TUGAS:
- menghafal surat at tiin beserta artinya
- kirim video hafalanmu ke Nmr WA 082183612311 (bp Nurdin)
- tulis nama dan kelas agar tidak tercampur dengan kelas yang lain
Pelajaran Bimbingan Baca Tulis Al Qur'an (BBQ), Bab 1 Pertemuan ke 1, Sub Tema 1 hari Jumat
kelas 3 B
BUKU IQRA' 3
Tujuan Pembelajaran: - siswa dapat membaca Iqra' 3 dengan baik dan benar
السلام علىكم ورحمة الله وبركاته
Selamat pagi anak-anak ........
Pada hari ini kita akan memulai belajar membaca iqra 3. Sebelum belajar bacalah basmalah dan doa terlebih dahulu supaya ilmu yang kita peroleh menjadi berkah.
Coba simak dan perhatikan video membaca iqra' 3 berikut ini:
Setelah menyaksikan video diatas ambilah buku iqra' mu lalu buka iqra' 3 halaman 3 baca berulang ulang sampai lancar. Mintalah bantuan orang tua atau kakakmu untuk menyimak bacaanmu. Setelah lancar videokan bacaanmu ya, bapak pingin melihat siapa diantara anak-anak yang sudah lancar membaca iqra. Bagi yang belum lancar membaca iqra' diulang ulang terus ya supaya lancar.
TUGAS:
- kirim video bacaanmu ke Nmr WA 082183612311 (bp Nurdin)
- yang dibaca halaman 3 saja
Pelajaran Akidah Akhlak, Bab 1 Pertemuan ke 1, Sub Tema 1
kelas 6 E dan F
KALIMAT TAYYIBAH 1
Tujuan Pembelajaran: - meyakini keagungan sifat Allah melalui kalimat tayyibah
- terbiasa membaca kalimat tayyibah ا ستغفر الله العظىم dalam kehidupan sehari- hari
A. Makna Kalimat ا ستغفر الله العظىم
Istighfar (Arab: إستغفار, Istiġfār) atau Astaghfirullah (أستغفر الله ʾastaġfiru l-lāh) adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Hal ini merupakan perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Tindakan ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa Arab astaghfirullah, yang berarti "Saya memohon ampunan kepada Allah".
Seorang Muslim menyebut perkataan ini beberapa kali, bukan saja ketika meminta ampun dari Allah sebagai doa, malah juga ketika dia sedang berbicara dengan orang lain. Apabila seorang Muslim hendak mencegah dari melakukan perbuatan yang salah, atau saat ia mau membuktikan bahwa dia tidak bersalah pada satu peristiwa dia menggunakan pernyataan ini. Setelah salat, seorang Muslim dianjurkan melafalkan perkataan ini sebanyak tiga kali.[1]
Istighfar dalam filosofi Islam bermakna seseorang yang selalu memohon ampunan atas kesalahan dan terus berusaha untuk menaati perintah Tuhan dan tidak melanggarnya. Dalam Islam, makna Istighfar tidak terletak pada pengucapannya, tetapi pada seberapa dalam seseorang yang beristighfar memaknai dan menghayati apa yang ia ucapkan, dalam konteks yang lebih jauh lagi, agar ia terus mengingat Tuhan di saat ia tergoda untuk melakukan perbuatan dosa, dan apabila telah melakukan dosa, maka istighfar adalah titik baginya untuk bertekad tidak mengulangi perbuatannya.
Sebagai umat muslim, setiap kita melakukan kesalahan kalimat yang seharusnya keluar adalah kalimat istighfar. Istighfar juga biasa kita ucapkan ketika selesai mengerjakan ibadah sholat. Bacaan istighfar, yaitu “Ataghfirullah”, memiliki arti “Aku memohon ampun kepada Allah.” Kalimat ini senantiasa kita ucapkan agar kita selalu berhati-hati dalam setiap tindakan yang kita kerjakan.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Anfal ayat 33, “Dan Allah SWT tidak akan mengazab mereka selagi mereka memohon ampunan-Nya.”
Bacaan ini memang hanya berupa kalimat pendek. Namun, bacaan istighfar memiliki makna yang lebih dari sekedar memohon ampun kepada Allah SWT. Istighfar memiliki keutamaan yang jauh lebih luas. Jangan mengucapkan istighfar hanya dalam keadaan tertentu. Namun, bacalah istighfar setiap waktu untuk tetap mendekatkan diri ini kepada Allah SWT.
Berikut makna istighfar yang bisa menjadi amalan baik bagi umat Islam.
Memohon Ampun
Makna istighfar yang pertama adalah sebagai saran memohon ampun kepada Allah SWT.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan orang-orang yang, apabila berbuat keji atau menganiaya diri sendiri, mengingat Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa, kecuali Allah? Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Q.S Ali Imran : 135)
Dimudahkan Urusannya
Makna istighfar yang kedua adalah untuk memudahkan kita dalam menghadapi setiap urusan. Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Ahmad dan Ibnu Abbas).
Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda, “Kenalilah Allah saat kamu senang, niscaya Dia akan mengenalimu saat kamu sedang susah,” (HR. Ahmad).
Istighfar bisa menjadi cara kita meminta jalan keluar setelah memohon ampun kepada Allah SWT. Namun, keutamaan itu diberikan kepada orang-orang yang senantiasa selalu ingat kepada Allah dengan terbiasa mengucapkan kalimat istgihfar ini.
Membuka Pintu Rezeki
Makna istighfar yang ketiga adalah dapat melancarkan rezeki kita.
Allah berfirman,
"Maka aku katakan kepada mereka 'mohon ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (Q.S Nuh : 10-12).
Ayat ini juga dihubungkan dengan kisah yang masyhur tentang Hasan Al Bashri. Di mana setiap seseorang mengadu tentang kondisinya, Hasan Al Bashri selalu memberikan solusi dengan menyuruh orang tersebut beristighfar. Ketika ditanya oleh seorang sahabatnya, mengapa beliau memberikan nasehat yang sama untuk permasalahan yang berbeda-beda. Kemudian Hasan Al Bashri menyebut ayat dari surat Nuh tersebut.
Membersihkan Hati
Makna istighfar yang keempat adalah sebagai pembersih hati setelah melakukan dosa. Ketika seseorang melakukan dosa, noda hitam akan tertitik pada hatinay. Dan jika orang tersebut beristighfar, noda itu akan terhapus dan hatinya kembali bersih. Rasulullah bersabda,
“Jika seseorang melakukan sebuah dosa, dititiklah satu titik hitam pada hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (melakukan dosa), lalu beristighfar, hatinya akan kembali bersih. Jika dia mengulangi dosanya, ditambahkanlah titik hitam sampai menutupi hatinya, dan jika hatinya sudah tertutup, itulah ar-rain ‘penutup hati’ yang Allah ‘Azza wa Jalla sebutkan dalam Al-Qur`an, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya sesuatu yang selalu mereka usahakan itu menjadi ar-rain terhadap hati-hati mereka.’.” (HR. Tirmidzi)
Dikabulkan Doanya
Makna istghfar yang kelima adalah dapat mengabulkan doa bagi yang mengamalkannya.
Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam salah satu ayat-Nya,
“… Shaleh berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sembahan (yang hak) bagi kalian, kecuali Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian sebagai pemakmur (bumi) itu maka beristighfarlah kepada-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabb-ku amatlah dekat lagi mengabulkan (doa hamba-Nya).” (Q.S Hud : 61)
-Tugas anak-anak untuk dikumpul hari ini adalah menulis intisari dari kalimat tayyibah - Kirim tulisanmu ke WA 082183612311 (pk Nurdin)
Artinya: “Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi bukit Sinai dan demi kota (Mekah) ini yang aman. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia di bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka untuk mereka pahala yang tidak ada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (Q.S. at-Tin [95]:1-8)
Setelah kamu membaca surah at-Tin diatas, baik secara perorangan maupun bersama-sama, perhatikanlah bacaan surah at-Tin dan pelajari pula tajwidnya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dan membaca. Di samping itu, berusahalah agar dapat membaca Al-Qur’an sekaligus memahami isinya. Supaya memudahkan kamu dalam membaca, terutama bagi yang belum lancar.
Makna yang Terkandung dalam Surah at-Tin
Surah at-Tin ialah urutan surah yang ke-95 dalam Al-Qur’an, yang terdiri atas delapan ayat dan termasuk surah makiyah (surah yang diturunkan di kota Mekah). Dalam surah ini, Allah bersumpah dengan empat hal, yakni:
Demi buah tin
Demi buah zaitun
Demi Bukit Sinai
Demi kota Mekah yang aman
Para ulama tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan surah at-Tin ialah tempat tinggal Nabi Nuh a.s. di Damaskus yang banyak ditumbuhi pohon tin, sedangkan zaitun ialah tempat tinggalnya Nabi Isa a.s. di Baitulmukadas yang banyak ditumbuhi buah zaitun. Bukit sinai ialah tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Allah, letaknya persis berada di luar tembok Yerusalem, sedangkan kota Mekah yang aman ialah Mekah al-Mukaramah. Kota ini sejak zaman jahiliah sampai sekarang tetap terjaga dan terpelihara kesuciannya. Selain itu, Mekah adalah tempat pertama kali Nabi Muhammad saw. menerima wahyu.
Allah swt. bersumpah dengan keempat nama tersebut karena tempat itu ialah lokasi para nabi yang telah gigih memperjuangkan agama Allah dengan penuh kesabaran, ketabahan dan ketawakalan. Meskipun dalam berdakwah mereka mendapatkan tantangan, hambatan dan rintangan, namun mereka tidak pantang menyerah. Ole karena itu, mereka digelari dengan sebutan Ulul azmi, artinya mereka yang memiliki kemauan keras. Mereka ialah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. dan Nabi Muhammad saw..
Manusia diciptakan oleh Allah swt. dalam bentuk yang sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lain, karena manusia mempunyai akal dan nafsu. Dengan akalnya, manusia dapat mengontrol emosi sehingga mereka akan hidup dalam ketenteraman dan kerukunan. Di samping itu. Allah mengangkat derajat kemulian kepada manusia dengan beberapa kelebihan, diantaranya diberikan kemampuan untuk memperoleh penghidupan, baik dari daratan maupun dari lautan.
Sebaliknya, dengan nafsunya manusia akan bertindak sewenang-wenang tidak mempunyai aturan dalam hidupnya persis layaknya hewan. Padahal, yang membedakan antara manusia dan hewan adalah akalnya. Dengan potensi manusia diberi tugas oleh Allah swt., yakni untuk beribadah, tetapi jika manusia tidak menerima potensi berarti dia telah menempatkan diri dalam potensi hewani.
Jika manusia sudah mengikuti hawa nafsunya dan tidak mau menerima tuntunan yang telah diajarkan oleh Allah swt. melalui Rasulullah saw., ia akan menjadi makhluk yang paling rendah, bahkan lebih rendah dari hewan.
Agar kita tidak terjerumus kepada perbuatan nafsu, sebaiknya bentengi diri kita dengan keimanan dan berbuat baiklah kepada orang tua, guru dan teman serta iringi perbuatan itu dengan keikhlasan karena Allah.
Setelah kita membaca dan memahami Al-Qur’an surah at-Tin, kita dapat mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, antara lain:
Kita dapat mengetahui sumpah Allah kepada empat nama tersebut. Keempat nama tersebut ialah lokasi para nabi yang telah gigih memperjuangkan agama Allah dengan penuh kesabaran, ketabahan dan ketawakalan. Meskipun mereka dapat rintangan, hambatan dan tantangan yang menghalanginya.
Kita akan bersyukur kepada Allah karena Dia yang telah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Di balik kesempurnaanya, Allah telah memberikan dua potensi, yakni akal dan nafsu.
Kita akan mengontrol diri dari perbuatan keji dan mungkar, serta akan tetap memelihara iman dalam hati dan merealisasikannya dalam bentuk amal saleh, dengan harapan supaya Allah tidak mengembalikan kita ke tempat yang hina (neraka).
Kita tidak pantas mendustakan hari pembalasan, karena pada hari itu sudah pasti setiap manusia haru mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah swt..
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙwat-tīni waz-zaitụnDemi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙwa ṭụri sīnīndemi gunung Sinai,
وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙwa hāżal-baladil-amīndan demi negeri (Mekah) yang aman ini.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖlaqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīmSungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْنَۙṡumma radadnāhu asfala sāfilīnkemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗillallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụnkecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗfa mā yukażżibuka ba'du bid-dīnMaka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَa laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīnBukankah Allah hakim yang paling adil?
Surat at tiin merupakan salah satu surah Makkiyyah, yaitu surah yang diturunkan di kota Mekkah atau sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Surah ini terdiri dari delapan ayat dan berada pada Juz 30 dan surah ke-25 dalam susunan mushaf Al Qur'an. Surah ini merupakan wahyu ke-28 yang diterima oleh Rasulullah. Ia diturunkan sebelum surah Al-Buruj dan setelah Surah Quraisy. Tema pokok surah At-Tin adalah tentang manusia dan keniscayaan pembalasan dan ganjaran yang akan diterima di akhirat nanti.